Rabu, 08 April 2015

Makalah: Mekanika Gaya dan Gerak



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekanika gerak sesungguhnya merupakan sebuah studi terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh daya (seperti daya tarik bumi, gesekan, tahanan angin, dsb.) pada benda yang bergerak dan tidak bergerak (Carr, 1997; Bartlett, 1997). Pengetahuan tentang mekanika pada awalnya digunakan untuk merancang benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bangunan, jembatan, kapal, pesawat, dll. Kemudian, ketika kebutuhan akan gerak manusia semakin tinggi, maka mekanika ini pun digunakan untuk mempelajari pengaruh daya di atas pada manusia, dan sebaliknya, pengaruh daya yang dikerahkan manusia ketika bergerak.

Gaya adalah dorongan atau tarikan yang menyebabkan suatu benda bergerak. Mekanika adalah ilmu yan mempelajari gaya suatu benda serta efek dalam gaya itu.

Maka dari pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manusia dapat bergerak dengan adanya gaya, gaya yang ditimbulkan atau yang dikerjakan oleh manusia menimbulkan suatu gerakan-gerakan, dan dengan adanya gaya pada manusia itulah yang menyebabkan manusia dapat berpindah dari satu tempat ketempat yang lain, jadi antara mekanika gerak dan gaya saling berhubungan bagi manusia.

Dalam berbagai cara, banyak gerakan tubuh yang menerapkan prinsip-prinsip mesin yang sederhana. Dengan memahami prinsip tersebut, bukan saja dapat mefasilitasi perawatan dan penanganan pasien tetapi juga dapat mencegah terjadinya cedera pada perawat dan pasien mereka.Salah satu contoh cedera yang berkaitan dengan pekerjaan adalah banyaknya perawat yang mengalami cedera punggung serius, yang seringkali disebabkan oleh caranya dalam pengangkatan pasien.

1.2 Rumusan Masalah

1.  Bagaimana defenisi mekanika gaya dan Gerak?

2. Bagaimana aplikasi mekanika gaya dan gerak dalam keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui defenisi mekanika gaya dan gerak

2. Untuk mengetahui aplikasi mekanika gaya dan gerak dalam keperawatan

Jumat, 27 Maret 2015

PESAN DAN KESAN



“ Hah? Belajar TI di semester 2? Bosaaan pasti-___-“
“Pasti nanti klo dosen TInya ngajar, teman2 dibelakang pada molor semua”
“Dosennya bagaimana? Killer nggak sih? Cuek nggak sih? Gondrong pasti :D”
“Belajarnya dimana nih? Kan nggak ada lab:V”
Hal tersebutlah yang pertama kali muncul dibenak saya ketika mengetahui bahwa di semester dua ini ada pembelajaran Teknologi Informasi. Dan semua pemikiran-pemikiran saya diatas terbantahkan ketika pak Afif masuk pertama kali mengajar di kelas saya, keperawatan B. cara mengajar bapak yang easy-going serta ilmu-ilmu baru yang kami dapatkan di hari pertama membuat kami terkhusunya saya sendiri merasa excited untuk belajar TI di hari-hari berikutnya. hari pertama semua teman-teman antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang kami tak ketahui mengenai pembelajaran hari itu. Dan pak Afif dengan sabarnya pula menjawab satu-satu pertanyaan teman yang masuk :D dalam hati saya berkata *sabarki, pak! :D*

Komputer dan Kesehatan




KOMPUTER dan KESEHATAN
Teknologi Informasi  merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian.
Peranan Teknologi Informasi pada masa sekarang tidak hanya dipergunakan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perorangan. Bagi organisasi Teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan bagi perorangan, teknologi dapat digunakan untuk mencapai keunggukan pribadi termasuk mencari pekerjaan.

INTERNET



INTERNET

A. Pengertian Internet
Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking ("antarjaringan").

Hardware dan Software



HARDWARE

Perangkat keras komputer (hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya. Hardware merupakan perangkat brewujud fisik yang berfungsi memasukkan, mengolah, dan menampilkan keluaran, serta digunakan oleh sistem untuk menjalankan perintah yang telah diprogramkan. Perangkat keras juga merupakan bagian dari sistem komputer yakni sebagai eksekutor dari perintah yang telah diprogramkan melalui perangkat lunak (sofftware) yang ditanamkan pada hardware. Jadi, hardware bukan sekedar sebuah benda yang dirasakan dengan panca indera melainkan harus memiliki keterkaitan dengan sistem komputer.
macam perangkat (devices), yaitu :

Pengantar Teknologi Informasi



 TEKNOLOGI INFORMASI
   
  
A. Pengertian Teknologi Informasi
Sebelum kita mengetahui pengertian dari Teknologi Informasi, kita harus mengetahui pengertian dari Teknologi dan Informasi. Berikut penjelasannya :
  1. Pengertian dari Teknologi yaitu pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.
  2. Pengertian dari Informasi itu sendiri yaitu hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Kamis, 26 Maret 2015

telenursing

Telenursing

A.    Definisi Telenursing
    Telenursing didefinisikan sebagai praktek keperawatan jarak jauh menggunakan teknologi telekomunikasi (National Council of State Boards of Nursing, 2011). Teknologi informasi dibidang keperawatan adalah teknologi informasi yang mengintegrasikan ilmu keperawatan, komputer, ilmu pengetahuan, dan ilmu informasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam praktek keperawatan. Informatika keperawatan memfasilitasi integrasi data, informasi, dan pengetahuan untuk dukungan klien, perawat, dan penyedia lainnya dalam pengambilan keputusan mereka dalam semua peran dan pengaturan. (Terhuyung & Bagley-Thompson, 2002 dalam Salim, 2010).
Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil (http://findarticles. com/ p/ articles/mi_m0FSW/is_4_18/ai_n18610226, diperoleh tanggal 01 mei 2012)
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring (http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing, diperoleh tanggal 02 mei 2012).
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer (http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm, diperoleh tanggal 02 Mei 2012)
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth (http://www.inna-ppni.or.id/ index.php?name =News &file=article&sid=71, diperoleh tanggal 02 Mei 2012)
Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.
Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian : 
  1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai   tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing. 
     2.  Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing 
     3.   Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi. 
    4.   Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.

    Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care.
      Hal tersebut dikatakan telenursing jika perawat melakukan tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan klien melalui pengkajian triase dan pemberian  informasi menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi serta  sistem berbasis website. Ners yang melakukan praktek telenursing harus seorang Registered Nurses (RN). Perawat yang melakukan praktek telenursing harus bertanggung jawab untuk meyakinkan kemampuan ketrampilan keperawatan mereka dan pengetahuan yang up to date untuk praktek telenursing mereka.
      Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis, melainkan difokuskan pada dimensi dari urgensi. Sehingga  para perawat akan lebih terfokus pada informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang positif dari konsultasi melalui telephone maka sangat dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik. Komunikasi yang baik akan berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan akan mudah untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya akan termotivasi untuk mengikuti saran perawat. Sebuah komunikasi yang berpusat pada klien  adalah teknik pendekatan yang disukai dalam rangka membina hubungan antara klien dan tenaga professional. Komunikasi yang berpusat pada klien telah ditangani secara ekstensif selama dekade terakhir.
      Melalui telenursing, perawat mampu melakukan monitoring, pendidikan, follow up, pengkajian dan pengumpulan data, melakukan intervensi, memberikan dukungan pada keluarga dan perawatan multidisiplin yang inovatif serta kolaborasi. Selain itu dalam praktek telenursing, perawat melakukan pengkajian lanjutan, perencanaan, intervensi, dan evaluasi terhadap hasil perawatan, dan perawat juga menggunakan teknologi seperti internet, computer, telephone, alat pengkajian digital, dan perlengkapan telemonitoring system audio-vidio, satelit dan system komunikasi yang lain. Penggunaan computer dan teknologi informasi untuk mensupport perawat dan pasien dengan informasi yang lebih efektif. Dalam rangka efisiensi dan efektifitas telenursing, antara perawat dan pasien terhubungkan secara langsung menggunakan system transmisi elektronik.
      Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi yang berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas.
B.     Manfaat Telenursing
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu : 
1.      Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi     kunjungan  ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home) 
2.      Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis 
3.      Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit 
4.      Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis  memerlukan pengkajian yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi. 
5.      Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.
         Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning
        Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
a.       Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan, namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat dibayangkan bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat terlarang /alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini .
b.      Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :
·         Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus tetap terjaga
·         Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya
·         Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
·         Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
c.       Dengan melihat potensi dan perkembangan pelayanan keperawatan, sistem informasi kesehatan dan penggunaan internet di Indonesia, bukan tidak mungkin hal ini mendasari telenursing berkembang di Indonesia (dalam berbagai bentuk aplikasi tehnik komunikasi) dan beragam tujuan. Hal ini tidak lain agar pelayanan asuhan keperawatan dan perkembangan ilmu, riset dan pendidikan keperawatan di Indonesia dapat sejajar minimal dengan perkembangan tehnologi kesehatan, dan kedokteran di Indonesia, menjelang Indonesia Sehat.