Rabu, 08 April 2015

Makalah: Mekanika Gaya dan Gerak



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekanika gerak sesungguhnya merupakan sebuah studi terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh daya (seperti daya tarik bumi, gesekan, tahanan angin, dsb.) pada benda yang bergerak dan tidak bergerak (Carr, 1997; Bartlett, 1997). Pengetahuan tentang mekanika pada awalnya digunakan untuk merancang benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bangunan, jembatan, kapal, pesawat, dll. Kemudian, ketika kebutuhan akan gerak manusia semakin tinggi, maka mekanika ini pun digunakan untuk mempelajari pengaruh daya di atas pada manusia, dan sebaliknya, pengaruh daya yang dikerahkan manusia ketika bergerak.

Gaya adalah dorongan atau tarikan yang menyebabkan suatu benda bergerak. Mekanika adalah ilmu yan mempelajari gaya suatu benda serta efek dalam gaya itu.

Maka dari pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manusia dapat bergerak dengan adanya gaya, gaya yang ditimbulkan atau yang dikerjakan oleh manusia menimbulkan suatu gerakan-gerakan, dan dengan adanya gaya pada manusia itulah yang menyebabkan manusia dapat berpindah dari satu tempat ketempat yang lain, jadi antara mekanika gerak dan gaya saling berhubungan bagi manusia.

Dalam berbagai cara, banyak gerakan tubuh yang menerapkan prinsip-prinsip mesin yang sederhana. Dengan memahami prinsip tersebut, bukan saja dapat mefasilitasi perawatan dan penanganan pasien tetapi juga dapat mencegah terjadinya cedera pada perawat dan pasien mereka.Salah satu contoh cedera yang berkaitan dengan pekerjaan adalah banyaknya perawat yang mengalami cedera punggung serius, yang seringkali disebabkan oleh caranya dalam pengangkatan pasien.

1.2 Rumusan Masalah

1.  Bagaimana defenisi mekanika gaya dan Gerak?

2. Bagaimana aplikasi mekanika gaya dan gerak dalam keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui defenisi mekanika gaya dan gerak

2. Untuk mengetahui aplikasi mekanika gaya dan gerak dalam keperawatan



BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Mekanika Gaya dan Gerak

1. GAYA

 Salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Gaya adalah besaran vektor yang memiliki besar & arah, Benda dapat bergerak karena adanya gaya. Gaya dapat bekerja pada tubuh dengan salah satu dari berbagai cara berikut:

a      -  Gaya dapat mengubah kondisi sebuah objek secara keseluruhan.

       - Jika tubuh berjalan dalam suatu gerakan yang seragam pada sebuah garis lurus, gaya yang dikenakan padanya dapat menyebabkan objek melambat; semakin melaju; berubah arah (misal untuk mempercepat)

c   Contoh khusus dari gaya adalah gaya gravitasi.



       Gaya Gravitasi

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta

        Pusat Gravitasi

Pada gravitasi suatu benda (atau tubuh) merupakan cara yang baik untuk menggambarkan efek gravitasi. Keseluruhan berat tubuh terlihat bekerja melalui pusat gravitasi. Merupakan titik yang digunakan gaya gravitasi pada tubuh. Hal ini penting agar:

a.       Postur tubuh yang baik saat mengangkat benda

b.      Memastikan stabilitas untuk pasien yang tidak stabil



Pada manusia, pusat gravitasi biasanya terletak di regio pelvis dekat bagian dasar medula spinalis, sekitar vertebra sakral kedua. Pusat gravitasi sejajar dengan tulang belakang dan berada dalam bagian pelvis jika tengah duduk atau berdiri dengan tegak. Lokasi tersebut merupakan beban yang paling rendah untuk otot tubuh dan jumlah energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi tegak sangat sedikit.Pada manusia, otot paha dan tulang belakang berlawanan dg kerja gravitasi.Gaya berat yg bekerja menuju arah pusat gravitasi pd tubuh diseimbangkan dg gaya berlawanan yg seimbang ke arah atas yg dikeluarkan oleh bumi atau oleh objek lain yg didudukinya.Gaya ke atas tersebut sangat penting bagi tubuh agar dapat mempertahankan posisinya terhadap gaya gravitasi; jika tidak, tubuh pasti akan tenggelam, seperti yg terjadi pada pasir hidup .Gaya tersebut dikatakan berada dalam kondisi ekuilibrium (seimbang) satu sama lain                 

2.  GERAK

1)      Hukum Newton 1 mengenai gerakan

Hukum ini sering juga disebut sebagai hukum inersia (kelembaman). Hukum I Newton berbunyi “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”.Pernyataan Hukum I Newton ini secara matematis dapat dituliskan sebagai: F = 0 (Jumlah dari semua gaya yang bekerja sama dengan nol.) “Tubuh yg diam akan tetap diam, dan tubuh yg bergerak akan tetap bergerak dalam kecepatan yg serupa kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang”

Contoh:

*      Ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ lain juga dalam keadaan relaks. Maka ketika kita akan menggerakkannya harus dimulai dari perlahan lahan (perlu pemenasan ). Jika secara tiba-tiba digerakkan maka kemungkinan akan mengakibatkan cedera pada organ tersebut.

*      Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak.Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.

*      Ayunan bandul sederhana.

*      Pemakaian roda gila pada mesin mobil.



2)      Hukum II Newton mengenai gerakan

Hukum ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya“

Rumus F= m . a

F= gaya Newton

m= massa benda

a= percepatan benda

Gaya dinyatakan dalam satuan Newton, massa dalam satuan kg dan percepatan dalam satuan meter per detik. Semakin besar massa benda maka semakin besar gaya yang diperlukan dan semakin besar percepatan suatu benda maka gaya yang diperlukan juga akan semakin besar Hukum II Newton ini dapat pula dinyatakan dengan laju perubahan momentum sebuah benda yang bergerak sebanding dan searah dengan gaya yang mempengaruhinya dan diformulasikan sebagai:

F = d(mv) / dt

Gaya merupakan turunan dari fungsi momentum suatu benda terhadap waktu. Jika massa benda adalah tetap maka:

F = m dv/dt

Gaya merupakan hasil kali antara massa benda dengan turunan fungsi kecepatan suatu benda terhadap waktu.

Contoh:

*      Gaya otot yang diperlukan akan lebih besar ketika mengangkat beban yang berat dibandingkan dengan ketika mengangkat beban yang ringan.

*      Ketika mendorong sebuah sebuah kereta pasien atau kursi dorong gaya yang diperlukan lebih besar ketika mendorong pasien yang berbadan besar dibandingkan dengan ketika mendorong pasien yang bertubuh kecil.

*      Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa mobil tersebut



3)      Hukum III Newton mengenai Gerakan

Hukum ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi. Hukum ini berbunyi “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain maka benda yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan”.

Hukum ini menyatakan jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang kedua ini akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama dan arahnya berlawanan. Secara matematis dituliskan sebagai:

Faksi = -Freaksi

Besarnya gaya reaksi sama dengan besarnya gaya aksi. Tanda negatif menyatakan bahwa arah gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi.

Contoh:

*      Ketika telapak kaki menginjak tanah dan mendorong kearah belakang maka tanah akan membalas dengan memberikan gaya yang besarnya dengan arah kedepan sehingga badan akan terdorong maju.

*      Adanya gaya gravitasi

*      Peristiwa gaya magnet

*      Gaya listrik



2.2 Aplikasi Mekanika Gaya dan Gerak dalam Keperawatan



1. Efek Gravitasi dalam Penerapan di Keperawatan



Aplikasi dalam Keperawatan
 Penjelasan
Botol infus IV harus terletak lebih tinggi dari pasien

Gaya gravitasi akan menjadi gaya yang cukup untuk memungkinkan aliran larutan ke vena (drip cairan salin, transfusu darah)

Drainase pasien

Jika hendak mengalirkan cairan dari pasien pastikan bahwa arahnya ke bawah (jadi kantung penampung terletak di bawah titik drainase tubuh pasien, misalnya kantung urin pada kateterisasi, dialissperotoneal)

Mengurangi perdarahan vena dengan meninggikan kaki

Jantung harus memompa darah ke atas melawan gaya gravitasi dan menurunkan suplai darah
Prosedur meningkatkan sirkulasi darah pada pasien pingsan

Membaringkan pasien datar dan meninggikan kaki akan membantu aliran darah ke otak yang awalnya kekurangan oksigen sebelum pasien pingsan

Tempat tidur listrik

Dapat menaikkan dan menurunkan tubuh pasien untuk meningkatkan sirkulasi ke dan dari bagian ekstrimitas (mis. Pd bayi prematur) atau untuk membantu turun naiknya diafragma dlm pernapasan (mis. Pd penderita polio)

Pasien pasca operasi diposisikan miring/tengkurap

Memudahkan aliran sekresi/muntahan untuk keluar dari mulut guna menghindari aspirasi

Posisi duduk untuk pasien operasi bedah otak

Untuk mengurangi bahaya hemoragi

Pasien pembedahan abdomen di condongkan tubuhnya

Untuk memfasilitasi pembedahan organ tertentu karena gravitasi membantu menjaga agar organ yg lain tidak menghalangi




Efek negative gravitasi

1. Jika seseorang dalam posisi berdiri, area tubuh yang berada di atas jantung harus memperoleh darah yg dipompakan jantung melawan gaya gravitai bumi. Untuk mengalahkan gaya gravitasi tsb, jantung  harus meningkatkan gaya kontraktilnya untuk mendorong darah ke atas.Jika daya dorong jantung tidak cukup besar untuk melakukan hal tsb, pasokan darah yg mencapai otak tidak akan cukup yg terkadang menyebabkan orang menjadi pingsan.Situasi ini disebut sebagai Hipotensi Postural

2. Seseorang yg harus berdiri cukup lama terkadang memperlihatkan pembuluh darah yg melebar di ekstrimitas bagian bawah, dan edema  dapat terlihat. Masalah ini juga disebabkan oleh kurangnya gerakan sehingga terjadi perpindahan cairan dari pembuluh ke ruang pd jaringan di sekitarnya. Konsisi tersebut tampak sebagai edema.

Solusi:

Dalam situasi tertentu, menggerak-gerakkan jari dan telapak kaki dalam sepatupun dpt membantu, dan tentara diinstruksikan untuk melakukannya saat upacara untuk mengurangi resiko pingsan. Gerakan tsb menyebabkan otot meremas dan melepaskan vena, mendorong darah keluar dari kaki dan kembali ke jantung. Jika volume darah yg cukup tidak kembali ke jantung, curah jantung akan berkurang yg dpt dg cepat mempengaruhi area seperti otak.



2. Hukum Newton I, II, III



A. Hukum Newton I

“Tubuh yg diam akan tetap diam, dan tubuh yg bergerak akan tetap bergerak dalam kecepatan yg serupa kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang”

Aplikasi:

1. Cedera benturan disebabkan oleh kecenderungan kepala manusia untuk mematuhi hukum tsb. Jika sebuah kendaraan menabrak dr belakang, badan pengendara akan tersentak dg keras ke depan krn ia berkontak dg tempat duduknya. Namun, kepala cenderung tidak bergerak (jika tidak ada bantalan untuk kepala) dan tersentak ke dalam posisi yg menjulur (ekstensi). Karena kepala melekat pada badan, maka kepala akan terbentur dg keras ke depan menyebaban kerusakan pd vertebra serviks.

2. Cedera pd tinju dan football yang mengakibatkan kerusakan otak terjadi dlm proses yg serupa. Otak cenderung berada dlm kondisi istirahat walaupun tengkorak tersentak ke belakang. Benturan yg terjadi kemudian dapat merusak jaringan otak yg rapuh

B. Hukum Newton II

“Percepatan tubuh sudah proporsional dg gaya yg diterapkan, asalkan massanya tetap sama”

Aplikasi :

Jika perawat kesulitan memindahkan sebuah troli yg berat/tempat tidur, ia mungkin akan meminta bantuan perawat lain. Dari upaya tsb akan diperoleh gaya yg lebih besar shg percepatan juga lebih besar.

C. Hukum Newton III

“Untuk setiap aksi pasti ada reaksi yg sebanding atau berlawanan ”

Aplikasi:

Seorang pasien yg mencoba melangkah atau bergerak dari sandaran kursi roda ke lantai atau ke tempat tidur, pasti ia akan mengalami kecelakaan jika rem tidak difungsikan. Saat ia mendorong dg kakinya, kursi roda pasti akan mundur dan meninggalkannya sendirian tanpa tumpuan

3. Mekanika Tubuh ( body mechanic)

Mekanika tubuh adalah usaha kordinasi dari muskuskeletal dan system saraf untukMempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh pada dasarnya adalah bagaimana tubuh secara efesien terkordinasi dan aman sehingga menghasilkan gerakan yang baik dan memelihara keseimbangan selama beraktifitas.

Perawat sangat beresiko mengalami cedara  tulang belakang karena aktifitas / pekerjaan yang di lakukan.misalnya, mengangkat klien dari tempat tidur, membawa alat-alat berat,dll.

1) Komponen mekanika tubuh

a. Tulang : jaringan dinamis yang berfungsi menunjang jaringan yang membentuk otot-                 otot tubuh.

b. Otot : berfungsuntuk kontraksi dan menghasilkan gerakan.

c.Tendon: sekumpulan jaringan fibrosa padat yang merupakan perpanjangan daripembungkusotot dan membentuk ujung otot yang mengikatnya pada tulang.

 d.Ligamen adalah sekumpulan jaringan penyambung fibrosa yang padat lentur dan kuat.   Berfungsi menghubungkan ujung persediaan dan menjaga kestabilan.

e. Kartilago terdiri serat yang tertanam dalam suatu gel yang kuat tetapi elastisdan tidak mempunyai pembulu darah.

 f.Sendi memfasilitasi pergerakan dengan memungkinkan terjadinya kelenturan.



2)  Pergerakan dasar dalam mekanika Tubuh



a.       Gerakan (ambulating)

Gerakan yang benar akan membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Contoh, keseimbangan tubuh orang saat berdiri akan mudah stabil dibandingkan dalam posisi jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain,dan posisi gravitasi akan selalu berubah  pada posisi kaki.

b.      Menahan (squatting)dalam melakukan pergantian,posisi menahan selalu berubah.

Contoh : Posisi orang duduk akan beerbeda dengan orang jongkok dan tentunyaberbeda dengan posisi yang tepat dalam menahan. Dalam menahan diperlukan dasar tumpuan yang tepat.

c.       Mengangkat (lifting). Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik.

Gunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah, perut ,dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang.

d.      Memutar (pivoting) merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memerhatikan ketiga unsur gravitasi agar tidak berpengaruh buruk pada postur tubuh.

e.       Menarik (pulling) menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda.Yang perlu diperhatikan adalah ketinggian, letak benda,posisi kaki dan tubuh dalam menarik. Sodorkan telapak tangan dan lengan atas dipusat gravitasi pasien. Lengan atas dan siku di letakkan pada permukaan pada tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki  ditekuk lalu dilakukan penarikan.



  3) Mekanika Tubuh untuk Keperawatan



Banyak dari pekerjaan perawat yang memerlukan usaha fisik. Memindahkan pasien, membawa peralatan dan mendorong kursi roda membutuhkan kekuatana otot.

a.       Postur Tubuh.

Mekanika tubuh yang baik berawal dari postur tubuh yang tepat. Postur tubuh yang tepeat bearti terdapat keseimbangan antara kelompok-kelompok  otot dan bagian-bagian tubuh dalam kesejajaran (posisi) yang baik. Postur tubuh yang benar adalah sama dalam semua posisi-berdiri, duduk dan berbaring. Postur  tubuh yang baik membuat tubuh berfungsi dengan baik dalam semua aktifitas. Postur yang benar embuat gerakan mengangkat, mearik dan mendorong menjadi lebih mudah (Hegner & Esther. 2003. p. 194).

b.      Menggunakan Tubuh Secara Efektif

Ada 10 aturan dasar yang harus diingat yang dapat membantu otot-otot bekerja dengan baik, yaitu:

1. Pertahankan punggung agar tetap lurus.

2. Rentangkan kaki agar dapat menjadi landasan penunjang yang baik.

3. Membungkung dari pinggul dan lutut agar lebih dekat dengan objek . jagan membungkuk dari pinggang.

4. Gunakan berat badan untuk membantu mendorong atau menarik objek.

5. Gunakan otot terkuat untuk melakukan pekerjaan.

6. Hindari memutar sebagian badan ketika bekerja dan membungkuk dalam waktu lama. Putar seluruh badan.

7. Pegang dan tahan objek yang berat dekat dengan tubuh .

8. Dorong atau tariklah daripada mengangkatnya.

9. Selalu mintalah bantuan bila pasien atau benda terlalu berat untuk digerakkan sendiri.

10.Serempakkan gerakan. Siapkan pasien dan aggota staf yang lain dengan memberitahikan mereka bila sudah siap, atau dengan hitungan samapi tiga dan semua bergerak serentak pada hitungan ketiga.

Catatan. Bersedialah untuk membantu orang lain. Jangan mengambil resiko. Berbagai macam peralatan mekanis tersedia untuk membantu memindahkan pasien yang tidak berdaya atau pasien berat. Jika menggunakan satu alat penggerak mekanis, pastika bahwa tali-tali penyangga di tempatkan dengan baik di bawah pasien. Periksalah untuk memastikan bahwa semua bagian dari alat tersebut aman da siap pakai.



4.) Mekanika Tubuh untuk Pasien



Mekanika tubuh untuk pasien yang ambulasi sama dengan mekanika tubuh untuk tim perawatan. Ketika pasien tidak mengangkat sesuatu yang berat ataupun ringan, kebiasaan postur tubuh yang baik tidak boleh diabaikan.Postur tubuh yang baik untuk pasien bearti berdiri, berjalan dan berubah posisi dengan cara yang mantap dan aman.

Pasien-pasien  tirah baring terkadang sukar untuk menn posisi karena mereka cnderung turun ke ujung bawah tempat tidur bila bagian kepala tempat tidur di naikkan. Paisen-pasien yang tidak mampu tidak akan dapat mengubah posisi badan mereka. Mereka pun tidak mampu membantu perawata memindahkan posisi badan mereka. Pasien tirah baring memerlukan bantuan ekstra untuk memperoleh dan memepertahankan kejajaran tubuh yang tepat.

Ingat bila memungkinkan :

        i.            Minta bantuan.

      ii.            Gunakan seprai yang diangkat atau dibalik.

    iii.             Gunakan alat-alat mekanik.

    iv.            Ubah posisi pasien sesering mungkin. Paling sedikit 2 jam sekali.



Kesejajaran tubuh. Kesejajaran (posisi) tubuh pasien yang tepat harus dilakukan  denga hati-hati. Kesejajaran tubuh yang  tepat beearti menjaga seseorang  berada pada posisi di mana tubuh dapat berfungsi sebaik-baiknya. Lekukan tubuh ayang alami perlu ditunjang  pada posisi alaminya dengan bantal dan handuk yang digulung. Posisi yang tepat adalah :

        i.            Membantu pasien merasa lebih nyama

      ii.             Mengurangi ketegangan.

    iii.            Membantu tubuh agar berfungsi lebih efisien.

    iv.            Mencengah deformitas dan komplikasi, seperti kontraktur dan dekubitus.



4. Body Alignment



Kesejajaran tubuh dan postur merupakan istilah yang sama, dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligamen, dan otot selama berdiri, duduk dan berbaring. Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskulosmkeletal, mempertahankan tonus otot secara adekuat, dan menunjang keseimbangan. Pengkajian kesejajaran tubuh dapat dilakukan pada pasien yang berdiri, duduk, atau berbaring.

Berdiri. Perawat harus memfokuskan pengkajian kesejajaran tubuh pada pasien yang berdiri sesuai hal-hal berikut :

a.       Kepala tegak dan midline

b.       Ketika dilihat dari arah posterior, bahu dan pinggul lurus dan sejajar.

c.       Ketika dilihat dari posterior, tulang belakang lurus.

d.      Ketika pasien dilihat dari arah lateral, kepala tegak dan garis tulang belakang di garis dalam pola S terbalik. Tulang belakang servikal pada arah anterior adalah cembung, dan tulang belakang lumbal pada arah anterior adalah cembung.

e.       Lengan pasien nyaman disamping.

f.       Kaki ditempatkan sedikit berjauhan untuk mendapatkan dasar penopang dan jari-jari menghadap ke depan.

 Duduk. Perawat mengkaji kesejajaran pada pasien yang duduk dengan menobservasi hal-hal sebagai berikut :

a.       Kepela tegak, leher dan tulang belakang berada pada kesejajaran yang lurus.

b.        Berat badan terbagi rata pada bokong dan paha.

c.       Paha sejajar dan berada pada potongan horizontal.

d.      Kedua kaki ditopang di lantai. Pada pasien pendek tinggi, alat bantu kaki digunakan dan pergelangan kaki menjadi fleksi dengan nyaman.

e.       Jarak 2-4 cm dipertahankan antara sudut tempat duduk dan ruang popliteal pada permukaan lutut bagian posterior.

f.       Lengan bawah pasien ditopang pada pegangan tangan, di pangkuan atau di atas meja depan kursi.

Berbaring. Pada orang sadar mempunyai kontrol otot volunter dan persepsi normal terhadap tekanan. Sehingga mereka biasa merasakan posisi nyaman ketika berbaring. Pemgkajian kesejajaran tubuh ketika berbaring membutuhkan posisi lateral pada pasien dengan menggunakan satu bantal, dan semua penopangnya di angkat dari tempat tidur. Tubuh harus ditopang oleh matras yang adekuat. Tulang belakang harus berada dalam kesejajaran lurus tanpa ada lekungan yang terlihat.





5. Keseimbangan tubuh

Kesejajaran tubuh menunjang keseimbangan tubuh. Tanpa keseimbangan ini, pusat gravitasi akan berubah, menyebabkan peningkatan gaya gravitasi, sehingga menyebabkan risiko jatuh dan cedera. Keseimbangan tubuh diperoleh jika dasar penopang luas, pusat gravitasi berada pada dasar penopang, dan garis vertikal dapat ditarik dari pusat gravitasi ke dasar penopang, keseimbangan tubuh juga dapat ditingkatkan dengan postur dan merendahkan pusat gravitasi, yang dfapat dicapai dengan posisi jongkok. Semakin sejajar postur tubuh, semakin besar keseimbangannya (Perry dan Potter, 1994).

Keseimbangan diperlukan untuk mempertahankan posisi, memperoleh kestabilan selama bergerak dari satu posisi ke posisi lain, melakukan aktivitas hidup sehari-hari, dan bergerak bebas di komunitas. Kemampuan untuk mencapai keseimbangan dipenagruhi oleh penyakit, gayaberjalan yang tudak stabil pada todler, kehamilan, medikasi, dan proses menua. Gangguan pada kemampuan ini merupakan ancaman untuk keselamatan fisik dan dapat menyebabkan ketakutan terhadap keselamatan seseorang dan membatasi diri dalam beraktivitas (Berg et al, 1992).



6. koordinasi gerakan tubuh

Friksi adalah gaya yang muncul dengan arah gerakan yang berlawanan dengan gerakan benda. Jika perawat bergerak, berpindah, atau menggerakkan pasien di atas tempat tidur maka akan terjadi friksi. Perawat dapat mengurangi friksi denagn mengikuti beberapa prinsip dasar. Semakin besar area permukaan suatu objek yang bergerak, semakin besar friksi. Jika pasien tidak mampu pindah sendiri di tempat tidur maka lengan pasien diletakkan menyelang di dada. Hal ini meminimalkan permukaan tubuh dan mengurangi friksi.

Pasien pasif atau immobilisasi akan menghasilkan friksi yang lebih besar untuk bergerak, kemudian, bila memungkinkan, perawat menggunakan kekuatan dan gerakan paien saat mengangkat, memindahkan, atau menggerakkan pasien di atas tempat tidur. Hal ini dilakukan dengan penjelasan tentang prosedur dan memberitahu pasien ketika pasien akan bergerak. Hasilnya harus menjadi gerakan sinkron yang mana pasien dapat berpatisipasi dan friksi dapat dikurangi.

Friksi dapat juga dikurangi dengan mengangkat bukan mendorong pasien. Mengangkat merupakan kompenen gerakan ke atas dan mengurangi tekanan antara pasien dan tempat tidur atau kursi.

Aplikasi keperawatan:

Keuntungan friksi:

        i.            Kantong perikardial untuk menampung cairan perikardial yg menjaga agar membran tetap terpisah dan tidak saling menggesek akibat friksi dari dentuman jantung

      ii.            Cairan sinovial mengurangi friksi sebagai pelumas antara ujung2 tulang yg diilapisi kartilago pd sendi sinovial, misal sendi lutut

Kerugian friksi:

        i.            Pasien tirah baring lama → kulit berkontak dg permukaan sprei/pakaian yg tiak rata +bentuk vertebra pasien yg lengkung→ kulit tertarik/menggeser sprei → abrasi/iritasi kulit → infeksi, pemajanan tulang yg parah, kehilangan jaringan seperti pembedahan







BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa: . Gaya adalah besaran vektor yang memiliki besar & arah, Benda dapat bergerak karena adanya gaya. Aplikasi mekanika gaya dan gerak dalam keperawatan sangat beragam. Contohnya: Botol infus IV harus terletak lebih tinggi dari pasien karena Gaya gravitasi akan menjadi gaya yang cukup untuk memungkinkan aliran larutan ke vena (drip cairan salin, transfusu darah) (gaya Gravitasi). Contoh lain, Kantong perikardial untuk menampung cairan perikardial yg menjaga agar membran tetap terpisah dan tidak saling menggesek akibat friksi dari dentuman jantung

3.2 Saran

Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep mekanika gaya dan gerak. Mahasiswa menerapkan ilmu tersebut dalam praktek keperawatan. Bagi para pembaca diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini dengan sebaik –  baiknya sebagai penambah ilmu pengetahuan






Tidak ada komentar :

Posting Komentar